Minggu, 11 Desember 2011

Rendang Indonesia

Rendang Masuk Daftar Makanan Paling Enak di Dunia

Sebagai orang Indonesia kita boleh bangga. Rendang masuk sebagai masakan terenak di dunia. Masakan khas Sumatera Barat itu berada di urutan 11 dari 50 peringkat makanan terenak dari penjuru dunia.
Rendang masuk sebagai salah satu makan terenak di dunia lewat sebuah survei yang dilakukan di Facebook. Para pengguna Facebook diminta memilih makanan yang paling mereka sukai. Di daftar itu ada 100 makanan.
Dari Indonesia, selain rendang, juga ada nasi goreng, lalu ada sushi dari Jepang, padthai dari Thailand, dim sum dari Hong Kong, dan Peking duck dari Cina. Hasil jajak pendapat ini dirilis di laman cnngo.com pada 21 Juli lalu.
Selain rendang, beberapa makanan dari negara di Asia Tenggara juga masuk ke dalam daftar. Di antaranya, Chicken Rice dari Singapura, Som Tam dari Thailand, dan Pho dari Vietnam.
Adapun makanan terkenal dari Italia, Lasagna, juga masuk. Begitu juga roti asal Prancis, Croissant, yang berada di urutan ke-21. Lalu, makanan asal Iran juga masuk, donat dari Amerika Serikat, dan hamburger dari Jerman.
 
Rendang Indonesia

Makan Yuukkk

Kumpulan Berbagai Resep Makanan Kuliner

Kumpulan Berbagai Resep Makanan Kuliner

Icip iciiiip



1. Wayo-Men / Setiabudi One
2. Ta Wan / Mal Taman Anggrek


3. Tonkotsu Chasumen - Ramen 38 / Food Kulture Plaza Indonesia



4. Teriyaki Rice Burger & Wagyu Chili Burger - MOS Burger / Plaza Indonesia


5. Huang Ting / Mal Taman Anggrek


7. Affogato + Pasta Aglio Olio - Areli Coffee House



9. Banoffy Toffy - Cream & Fudge

Makanan Enak








Italian Soda

Blueberry Toasty Bread




Strawberry Lemonade and Melon Juice

Chicken Wings


Seared Barramundi with Papaya Mango Salsa Sauce






Ravioli con Burro e Salvia




ICE KREAM

QuikSkoop™: Toko Oen






Makanan Sehat

Soba: Alternatif Makanan Sehat

Bosan nggak dengan postingan saya tentang makanan Jepang? Semoga tidak ya :) karena dalam postingan kali ini saya ingin berbagi (lagi) tentang pengalaman makan di sebuah restoran makanan Jepang yang baru saya datangi kemarin.
Kebetulan kemarin, Selasa (2/2), saya mendapat undangan untuk datang ke acara Relaunching Koiki Japanese Restaurant di Plaza Indonesia, Jakarta. Awalnya saya bertanya-tanya mengapa menggunakan kata “relaunching” karena saya pikir restoran ini baru buka.
Ternyata, restoran ini baru merayakan ulang tahun yang pertama pada Desember tahun lalu (maklum saya lebih senang ngendon di rumah daripada ke mall jd gk update tentang resto2 terbaru :D ). Makanya menggunakan kata tersebut dengan tujuan untuk memperkenalkan kembali restoran ini atau istilah kerennya adalah reminder untuk orang-orang bahwa ini lho, Koiki restoran yang menyediakan makanan yang sehat.

Selamat ulang tahun Koiki! Semoga makin sukses di tahun Kelinci 2011 :)

Soba, Makanan Sehat Kaya Serat

Yah, makanan sehat karena Koiki memanfaatkan momen ini dengan memperkenalkan keunggulan menu mereka yaitu Soba. Makanan ini dikatakan sehat karena terbuat dari tepung Buckwheat, yaitu sejenis gandum yang kaya akan serat, protein, dan vitamin. Menurut informasi yang saya peroleh, gandum jenis buckwheat ini hanya bisa didapat dari negara empat musim.


buckwheat
Soba bisa disajikan panas atau dingin. Salah satu favorit saya jika makan ke restoran Jepang manapun adalah soba (mi) dingin. Agak aneh memang mendengar kata mi dingin, karena memang bukan hanya nama tetapi soba dingin itu benar-benar dingin.
Saya jatuh cinta dengan makanan ini ketika pertama kali mencobanya di Tokyo Tower ketika berkunjung ke Jepang dua tahun silam. Awalnya, saya bingung dengan soba dingin karena hanya ada setumpuk soba yang dingin (sekali) yang ditaburi potongan nori (rumput laut) dan semangkuk shoyu. Ternyata cara memakannya adalah dengan cara mencelupkan soba ke dalam shoyu yang sudah diberi irisan daun bawang dan sedikit wasabi.

Soba
Rasanya maknyess, dingin banget. Tapi tekstur mi yang empuk dan shoyu yang dibubuhi wasabi (awas jangan banyak-banyak) menyatu dengan pas. Saya tidak sempat memotretnya waktu itu, tetapi kemarin saya berhasil mendapatkan fotonya di Koiki.


Tenzaru Cha Soba
Mungkin sudah ada yang pernah makan makanan jenis ini di tempat lain. Tapi yang jadi keunggulan Koiki adalah mereka membuatnya sendiri dan tidak menggunakan MSG atau bahan pengawet lainnya. Ini dibuktikan dengan kamera saya yang diberi kesempatan untuk melihat dapur mereka.

Mengintip dapur
Selain Soba, tahun ini Koiki membuat inovasi baru dengan memperkenalkan program “Make your Own Sushi”. Deva Rachman, sang pemilik restoran ini menjelaskan bahwa pengunjung dapat membuat sushi sesuai dengan selera mereka.
Caranya adalah dengan mengambil kertas yang berisi nama-nama bahan-bahan sushi dan sausnya. Pengunjung dapat menandai kotak kecil di samping nama bahan-bahan tersebut sesuai selera. Jangan lupa untuk memberi nama sushi buatan anda dan juga nama anda agar pelayan tidak salah mengantar ke meja sebelah anda. Kertas pesanan sushi tersebut tersedia di masing-masing meja.

Bikin sushi sendiri dengan mencentang pilihan yang ada di kertas ini
Kemarin saya mencoba memadukan salmon dan avocado dengan mayonnaise biasa. Hasilnya membuktikan bahwa saya tidak ahli dalam membuat sushi hehe. Adik saya berhasil membuat paduan yang enak yaitu unagi dan tobiko (dia memberi nama sushinya Unako). Jadi saya lebih banyak mencomot hasil kreasinya ini.

Unako hasil rancangan Indil indil

Sushi “buatan” saya

Buatan teman saya sesuai dengan namanya: “Lucky Star Sushi”
Hari ini rupanya hari spesial untuk rekan-rekan media yang diundang. Kami diperbolehkan memesan apa saja yang kami suka. Awalnya saya tidak tahu jika memang boleh memesan menu lain. Yah, karena gratis tidak boleh disia-siakan dong. Saya memesan Tenzaru Cha Soba yaitu soba dingin kesukaan saya yang mi-nya berwarna hijau karena dicampur dengan teh hijau. Adik saya memesan (baca: saya pesankan) Hot Niku Soba, sementara dua orang rekan media saya memesan Tempura Soba.

Hot Niku Soba

Soba dingin pesanan saya
Untuk rasa, saya rasa Koiki cukup unggul. Sobanya terasa segar karena memang dibuat harian. Ukurannya pun bisa dibilang sangat mengenyangkan. Oiya, untuk para wanita, jangan takut gemuk (ini kata pemiliknya, lho) karena soba ini kaya akan serat. Sementara, untuk sushi kita bisa memesan sesuai kebutuhan kita, misalnya porsi nasinya dikurangi, dan lain lain.
Untuk sushinya, rasanya enak. Meski mengusung tema fusion tapi tampilannya sederhana namun enak. Ukuran pun bisa dikatakan agak lebih besar dibandingkan dengan tempat lain. Untuk harganya, menurut saya berada dalam standar untuk ukuran restoran Jepang, yaitu kisaran Rp20.000 – Rp300.000.
Restoran ini bisa dikatakan sangat lengkap karena menunya sangat banyak. Acara makan siang kemarin, saya tutup dengan dessert macha (green tea) ice cream. Hidangan pencuci mulut ini sedikit berbeda dengan hidangan serupa yang pernah saya rasakan di tempat lain. Di sini, es krim green tea-nya tidak sendiri karena dia ditemani dengan pasta kacang merah (anko), cornflakes, dan potongan mochi yang kenyal.

Hidangan penutup, macha ice cream

Hidangan Salmon

Teppanyaki: taste and show biz
Smile   Jun 28, 2011
Chef Peter with his Salmon

Lamb Chop

Chef Viadi with Banana Ice Cream Flambee

Strawberry Milk Shake

Oyster with Garlic Sauce